3.3.22

Mesin Baler dan Fermentor Silase MBF 4T

 

Silase merupakan teknik pengawetan pakan ternak khususnya ruminansia seperti sapi, kerbau, domba. Salah satu persyaratan agar dapat dihasilkan silase yang baik adalah kondisi anaerob (kondisi tanpa oksigen) sehingga bakteri anaerob mampu tumbuh dan membentuk asam laktat.

Manfaat silase adalah sebagai berikut:

  • Selama fermentasi, bakteri yang berperan di dalamnya bekerja pada kandungan selulosa dan karbohidrat pada pakan untuk menghasilkan asam lemak volatil seperti asam asetat, propionat, laktat, dan butirat. Keberadaan asam lemak menurunkan pH sehingga menciptakan lingkungan di mana bakteri perusak tidak bisa hidup. Sehingga asam lemak volatil berperan sebagai pengawet alami. Pengawetan ini merupakan hal yang penting dilakukan ketika pakan hijauan tidak tersedia di musim dingin.
  • Ketika melalui proses fermentasi, selulosa dari hijauan pecah sehingga ketika dimakan oleh hewan ternak, jalur pencernaan pada perut ruminansia menjadi lebih singkat sehingga mempercepat penyerapan nutrisi.
  • Beberapa organisme pelaku fermentasi memproduksi vitamin, seperti lactobacillus yang menghasilkan asam folat dan vitamin B12.
  • Silase dapat ditambah dengan berbagai bahan seperti bekatul selama proses pembuatannya, untuk menambah nutrisi dan memperbaiki karakteristik fisik dan kimiawi silase.
  • Fermentasi menghasilkan panas, karena energi kimia dari pakan hijauan digunakan oleh bakteri untuk melakukan fermentasi. Sehingga kandungan energi silase umumnya lebih rendah daripada hijauan. Namun kekurangan ini dapat diabaikan mengingat begitu banyaknya manfaat silase. Selain itu, dengan pecahnya selulosa, energi yang digunakan hewan ruminansia untuk mencerna silase menjadi lebih sedikit.


Mesin Baller dan Fermentor MBF 4 T atau disebut juga Packing Silase memiliki spesifikasi antara lain:


- Kapasitas pembungkusan (baller) 50-70 baller per jam,  dengan berat per baller 70 kg ( batang rumput, jagung ) atau 20-25 kg rumput daun, hay, ukuran bungkus plastik (bales) dia 560 mmx T 520 mm 2-6 layer wrapping film plastic per bales.

- Dimensi mesin  PLT (2500 x 1400 x 1500), berat mulai 800 kg dan kapasitas 3-4 ton/ jam ( batang) atau 1-1.5 ton ( daun rumput)

- Penggerak enggine diesel Yanmar TF 85, 8,5 hp. Dapat digantikan atau setara dengan mesin diesel Jiang Fa 16 HP ( permintaan khusus dapat menggunakan dinamo listrik 3 Phase 16 HP~ 12 Kva, dilengkapi panel pengatur listrik (PLC), MCB

Harga paket termasuk 1 MPO 300 dan 1 Conveyor penghantar ke mesin baller

23.9.20

Bioindustri Jagung dan Pakan Awetan Silase Skala Komersial

 https://youtu.be/l1me0ky5fnw

Pengusahaan pertanian khususnya komoditi pangan adalah lapangan usaha yang diprediksi dapat dijalankan kendati di masa pandemic, mengingat :

1.   1. memenuhi protocol kesehatan (3M) di lapang terbuka

2.   2. permintaan komoditi pangan akan tetap ada di berbagai kondisi

Diantara banyak pilihan, jagung dan singkong adalah komoditi yang relative mudah dilaksanakan dan dengan ancaman resiko budidaya seperti intensitas hama penyakit rendah, sudah dijalankan masyarakat dan, dengan teknologi sederhana sekalipun, hasil panen dapat disimpan dalam jangka lama.

Asumsi yang digunakan dalam analisa Keuangan


1.   1. pengusahaan dilakukan pada skala 100 Ha atau kelipatannya pada lahan cadangan perkebunan/ kehutanan

2.   2. terintegrasi mulai budidaya (On Farm) sampai pasca panen dan penyimpanan (Off Farm) serta pemanfaatan limbah biomassa ( bioindustri)  

3.   3. budidaya (On Farm) memanfaatkan kompos hasil limbah organic ( dhi pasar induk) 12 ton/ hari bagi pemenuhan skala 100 Ha dengan mendapatkan tipping fee tertentu yang mencukupi pengangkutan dan pemilahan

4.   4. jadwal tanam jagung ( 100 hari) pada MT Hujan ( Desember- Maret) dan singkong pada MT kemarau ( Maret- Nopember)

5.   5. kebutuhan biaya budidaya jagung sebesar Rp 10,242,550.00/ Ha dengan hasil panen 8 ton pipil kering (SNI) harga jual Rp 4.000/ kg dan 8 ton pakan awetan ( silase) harga jual Rp 1.500/kg

 

 

6    6. Kebutuhan biaya budidaya singkong Rp  15,925,400.00 / Ha dengan perolehan panen 22 ton gaplek harga jual Rp 1.950/ kg

7.   7. Pengelolaan transportasi kebun ke gudang dan gudang ke konsumen serta penyimpanan komoditi 3 bulan berikut collateral management services (CMS) di outsource ke Logistic service dengan biaya Rp 1,292,000,000

8.   8. CMS atas Komoditi di gudang menjadi collateral kredit Resi Gudang dengan bunga 15.5% pa

9.   9. Asuransi budidaya jagung premi 2 %  dari nilai pertanggungan resiko budidaya Rp 10,242,550

 

Hasil Analisa Keuangan

1.   Kebutuhan investasi alat mesin (produksi kompos dan silase) skala 100 Ha Rp   3,460,765,000   (Masa Ekonomis 3 tahun)

2.   Margin Netto/ tahun Rp  2,665,885,000

 

 

 

6.11.19

Prospek Lapangan Kerja dan Usaha Lulusan Sekolah Kejuruan SMK Hijau Konsep Teaching Factory


MENGAPA BANYAK LULUSAN SMK TIDAK TERSERAP DUNIA USAHA/ DUNIA INDUSTRI (DU/DI) ?

Kesenjangan kompetensi antara pencari kerja dengan kebutuhan industri berperanan besar bagi tingkat serapan tenaga kerja. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) sejatinya terus berikhtiar mendekatkan rumpang (gap) kualitas peserta didik dengan kebutuhan dunia usaha / dunia industri (DU/DI), yang terus berubah dan berkembang. Perkembangan ekonomi dan teknologi  telah menuntut kualitas kompetensi peserta didik yang makin baik dan sejalan dengan kebutuhan dunia usaha. Salah satu cara mendekatkan kesenjangan itu, antaranya perlu ditempuh melalui sekolah kejuruan berkonsep teaching factory.   

APA KONSEP TEACHING FACTORY?

Menurut Kuswantoro (2014), teaching factory menjadi konsep pembelajaran dalam keadaan yang sesungguhnya untuk menjembatani kesenjangan kompetensi antara pengetahuan yang diberikan sekolah dan kebutuhan industri. Pembelajaran melalui teaching factory bertujuan untuk menumbuh-kembangkan karakter dan etos kerja (disiplin, tanggung jawab, jujur, kerjasama, kepemimpinan, dan lain-lain) yang dibutuhkan DU/DI serta meningkatkan kualitas hasil pembelajaran dari sekedar membekali kompetensi (competency based training) menuju ke pembelajaran yang membekali kemampuan memproduksi barang/jasa (production based training). 

APA YANG MENJADI PROGRAM POSKO HIJAU ?

Berpedoman kepada konsep pembelajaran diatas, Yayasan Phoskko Hijau menggandeng perusahaan penyedia teknologi pada metoda Biophos_kkogas [Biodigester-Pirolisis-Komposter-Gasifier] mendirikan SMK Hijau.  Yayasan Posko Hijau, SUATU BADAN HUKUM dengan akta pendirian Notaris Ano Muhammad Nasruddin SH No 31 sebagai lembaga DENGAN No AHU 11434.50.10.2014-yang selama 5 (lima) terakhir telah menyelenggarakan pelatihan serta menjadi tempat praktek lapang (PL) siswa maupun praktek kerja industri (Prakerin) keahlian energi terbarukan para guru SMK dari berbagai daerah.  


MENGAPA SMK HIJAU MENJADI PENTING BAGI SISWA?

Atas dasar adanya kebutuhan masyarakat Bandung dan sekitarnya, mulai tahun ajaran 2020 menerima siswa kejuruan menengah guna mengikuti program pembelajaran regular. Dengan dukungan PT Cipta Visi Sinar Kencana perusahaan penyedia teknologi energi terbarukan dan pupuk organik dan berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam penyedia mesin dan enzyme bagi pengelolaan sampah, limbah dan biomassa, dapat dipastikan siswa belajar dan menguasai keahlian atau keterampilan yang dilaksanakan berdasarkan konsep teaching factory yakni menjalankan prosedur dan standar kerja industri sesungguhnya.

APA BIDANG  KEAHLIAN SMK HIJAU ?

Bidang keahlian SMK Hijau meliputi bidang Teknik Energi Terbarukan dan bidang Agribisnis Agroteknologi, dengan kompetensi keahlian yang diprogramkan, sesuai struktur kurikulum sebagaimana permendikbud No 07/2018 adalah 


1.       Teknik Energi Biomassa ( 3 tahun), Bidang Teknik Energi Terbarukan
2.       Agribisnis Organik Ekologi ( 4 tahun), Bidang Agribisnis Agroteknologi





MENGAPA PENTING ENERGI BIOMASSA DAN AGRIBISNIS ORGANIK EKOLOGI?

Biomassa diproduksi oleh tanaman hijau yang mengkonversi sinar matahari menjadi bahan tanaman melalui proses fotosintesis Biomassa tersebut dapat berasal dari tanaman, pepohonan, rumput, umbi, limbah pertanian, limbah hutan, tinja dan kotoran ternak. Potensi sumber daya energi biomassa di Indonesia diperkirakan sebanyak 49.810 MW, yang berasal dari tanaman dan limbah.   Diluar data biomassa masih terdapat potensi bahan baku bagi pembangkitan energi yakni sampah domestik. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK, 2019) jumlah timbulan sampah secara nasional sebesar 175.000 ton per hari atau setara 64 juta ton per tahun jika menggunakan asumsi sampah yang dihasilkan setiap orang per hari sebesar 0,7 kg.

Disamping sebagai bahan energi terbarukan, pengembalian biomassa kedalam ekosisitem lingkungan juga sangat penting jika mengingat siklus karbon (C Organik) dan unsur hara ( NPK, unsur mikro, senyawa dan hormon) bagi kelangsungan produksi berkelanjutan bahan pangan dan berbagai produk bagi pemenuhan kebutuhan manusia.  Pesatnya penggunaan pupuk sintetis dalam beberapa dekade terakhir telah memberikan hasilnya pada peningkatan produktivitas pertanian, perkebunan dan tanaman kehutanan, namun demikian tidak kurang banyak ekses negatif yang ditimbulkan dari masifnya penggunaan pupuk sintetis tersebut. 

APA PROSPEK EKONOMI ENERGI BIOMASSA DAN AGRIBISNIS BERBASIS ORGANIK? 

Dasar pemikiran pemilihan kedua jurusan dari kedua bidang keahlian diatas adalah besarnya potensi alam yang belum termanfaatkan bagi kesejahteraan manusia. Saat ini, biomassa telah menjadi sumber energi paling penting di setiap wilayah dunia (Thran D et al, 2010). Mengingat besarnya potensi biomassa dan, dilain pihak, terdapat peluang pasar mengisi kebutuhan pangan sehat berikut sarana produksi pupuk dan pestisida organik serta alat mesin pertanian, maka terdapat prospek besar guna diusahakan oleh tenaga terlatih yang memiliki kompetensi pada usaha pertanian (agribisnis) berbasis organik dan ekologi. Pengusahaan pertanian dalam arti luas ( perkebunan, kehutanan) memerlukan penguasaan akan kemajuan teknik teknologi serta otomatisasi alat mesin pertanian (mekanisasi). 

Dari pandangan diatas, kedua kompetensi keahlian terpilih diharapkan menjadi jalan keluar bagi masih tingginya tingkat pengangguran karena lemahnya keterampilan angkatan kerja serta masih rendahnya tingkat pemanfaatan potensi alam nasional bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

MENGAPA PENGUASAAN TEKNOLOGI BIOMASSA PENTING DI MASA DEPAN ?


Perkembangan teknologi hari ini dan masa depan akan meningkat pesat.  Menurut Guru Besar Teknik Elektro ITB, Prof. Pekik Argo Dahono, teknologi baru seperti smart grid, big data dan AI (Artificial Intelligence), distributed energy resources, blockchain, cyber security, dan beragam teknologi baterai telah mewarnai industri ketenagalistrikan. Bergantungnya teknologi kepada energi, sementara bahan bakar fosil makin terbatas,  dunia pun akan menyambut era prosumer (producer dan consumer) dan enernet (energy on internet) dan kebangkitan energi baru dan terbarukan (EBT).

Sementara itu, karena proses pembangkitan energi berbahan biomassa menghasilkan produk nutrisi bagi pertanian organik, sejalan dengan pendapat Guru Besar Perlindungan Hama dan Penyakit Tanaman Universitas Hasanuddin Makassar, Prof. Dr. Sylvia Sjam menyatakan perlunya mempromosikan pertanian organik ini sebagai sebuah solusi pertanian berkelanjutan. 

Penguasaan teknologi biomassa sebagai bahan baku energi maupun pertanian organik akan memiliki peranan penting bagi sumberdaya pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan laporan Komisi Brundtland PBB tahun 1987, yang mendefinisikan istilah pembangunan berkelanjutan adalah "memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan” (***)



15.3.19

Jasa Pengelolaan Sampah, Bangun Kawasan Bioindustri

PT Cipta Visi Sinar Kencana(CVSK) dengan metoda Biophos_kkogas [ Biodigester-Piroliser-Komposter-Gasifier] telah berpengalaman sejak tahun 2005 dalam posisi pendampingan maupun penyedia alat mesin bagi pengolahan sampah domestik

 Pilihan Metoda Biophos_kkogas paling menguntungkan bagi kondisi sampah homogen (terpilah) namun dengan pre-treatment conveyor pemilah tetap cocok bagi kondisi sampah tercampur. Dalam kondisi sponsor proyek ( kawasan pertambangan, perumahan, bisnis komersial, industri)  menghargai konservasi energi (terbarukan) maupun pupuk organik untuk perolehan proper lingkungan, serta pada skala dan komposisi sampah terpilah, maka pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) akan berkemampuan mencapai mekanisme produksi bersih Nol Sampah (zero waste), bahkan memberi perolehan ekonomi yang setara dengan biaya tata kelola (zero tipping fee). 


 Sebagai calon mitra, khususnya pada timbulan sampah di area komersial skala kawasan mulai 20 ton per hari, saat ini kami dapat melayani kebutuhan sponsor proyek ( area komersial, kawasan Industri- pertambangan -perumahan)  melakukan pengolahan sampah secara mandiri tahap :

- pra-kontruksi ( penyusunan site plan, desain bangunan, ME dan DED serta penyusunan dokumen UKL-UPL).

- penyusunan prosedur dan pelaksanaan sosialisasi pengelolaan di sumber timbulan sampah.
- menyediakan bahan dan alat mesin, melakukan perawatan dan memberikan garansi, 
pengoperasian serta menjalankan pengolahan sampah skala kawasan, melakukan pengamanan alat dan peralatan; serta 

- mengelola bahan organik bagi pemanfaatan lebih lanjut meliputi pengemasan, pengujian berkala, pencatatan dan otomatisasi monitoring jarak jauh (RTU) serta pengelolaan hasil.\
 
- mengelola konservasi energi dengan mempertimbangkan sampah sebagai potensi bahan bakar generator listrik, termasuk menginjeksikannya kedalam jala PLN  
Disamping mitra perencanaan, kami dapat juga bertindak selaku pengelola dengan kontrak tipping fee tertentu. 
Beberapa proyek pengolahan sampah dan limbah kawasan industri dan komersial yang pernah dikerjakan antara lain : PT. IMIP Morowali Sulawesi, PT Pupuk Kaltim, LNG Badak, PT Kievit Salatiga, PT Inalum Tbk Asahan, PT Pembangunan Jaya Ancol, PT Pamapersada, Halim Perdanakusumah Jakarta, PT Donggi LNG Senoro, PT Medco Energi Kaji dan Tanjung Pinang, PT Antam Nikel (Persero Tbk) Sulawesi Tenggara, PT Perumahan Citra Raya, Pakar Go Green Sdn Bhd. (Malaysia), Mid Valley Mega Mall (Kuala Lumpur), Comoro Market Dili Timor Leste, TPST Ubud Bali, Beraucoal Kalimantan Utara, PT Pupuk Kujang Cikampek, PT. Unilever Indonesia Rungkut Factory Surabaya, PT XGS lokasi TIM Jakarta,  PT XGS lokasi Sentul City Recycle Center (SCRC), Pembangkitan Listrik dan distribusi Gas Kompor TPA Babakan Bandung, TPA Tapin Kalsel, TPA Ganet Tanjungpinang, Pembangkitan Listrik Tenaga Biogas Eceng Gondok Kutai, Pengolahan Limbah Sungai Citarum ICWMRIP,  PT. Pertamina UBEP area Lirik Riau dan Pangkalan Susu Medan, Pengolahan Limbah Sagu SaraRasa Biomass Meranti, Universitas Terbuka (UT) Tangerang, PT PJB Unit Pembangkitan Cirata, dll.



Disamping penyedia layanan skala kawasan, terdapat pula Toko KECE suatu Eco Living Store yang menyediakan kebutuhan rumah tangga dan industri akan mesin, peralatan dan bahan untuk menurunkan biaya hidup, biaya operasi pabrik serta meningkatkan kenyamanan lingkungan seperti antara lain:


  • Kompor ( bahan bakar gas alam, biogas, minyak jelantah, oli bekas)
  • Pupuk Tablet dan kompos (padat dan cair) bagi aneka jenis tanaman ( buah, sayuran, tanaman obat dan hias, tanaman perkebunan, tabulampot );
  • Alat Pertamanan ( bor biopori dan resapan, pot tingkat, aktivator bakteri, serbuk organic dan alat (pembersih sampah halaman dan dapur,  pengurai tinja (organic)  toilet, catridge penumbuh plankton pakan alami ikan, penghilang bau sampah busuk, polibeg, kolam portabel dan bibit tanaman lidah buaya
  • Bahan Pangan Sehat ( beras organik, bekatul, teH,  sari buah probiotik, starter pembuatan tepung mocaf)
  • Mesin dan Peralatan pembuatan kompos (komposter), biodigester, pirolisis limbah plastic dan gasifier sampah kering.
  • Mesin dan Alat Pertanian bahan bakar Biogas dan Gas Alam ( penanak nasi/ rice cooker, generator pembangkit listrik, penepung, perontok padi, pencacah pakan hijauan ternak, petromak, kompor ethanol, kompor tabung biogas, pemanggang bakaran, pemanas kandang, pembuatan tepung modifikasi terigu, pembuat sari buah tahan lama tanpa pengawet)
  • Mesin Pencacah Bahan Bakar BBM ( rumput, pakan ternak, limbah plastic, limbah kayu, sampah organik, pelepah dan batok kelapa)

29.9.18

Menuju Sistem Industri 4.0 Pembangkitan Biogas dan Produksi Kompos

Sistem pengukur dan pengendali berdasar kondisi PH dan suhu ini merupakan kelengkapan pada pembangkitan biogas dalam suatu instalasi biodigester maupun pengendali instruksi pada proses pembuatan kompos pada Automatic Rotary Kiln (ARK) 1000 L.  


Perubahan temperatur pada digester biogas mengakibatkan perubahan produksi gas metana. Produksi gas metana akan meningkat apabila temperatur semakin meningkat pada kondisi PH netral.
Peranan pH berhubungan dengan media untuk aktivitas mikroorganisme. Bakteri-bakteri anaerob membutuhkan pH optimal antara 6,2 – 7,6, tetapi yang baik adalah 6,6 – 7,5. Pada awalnya media mempunyai pH ± 6 selanjutnya naik sampai 7,5. Tangki pencerna dapat dikatakan stabil apabila larutannya mempunyai pH 7,5 – 8,5. Batas bawah pH adalah 6,2, dibawah pH tersebut larutan sudah toxic, maksudnya bakteri pembentuk biogas tidak aktif. Pengontrolan pH secara alamiah dilakukan oleh ion NH4+ dan HCO3-. Ion-ion ini akan menentukan besarnya pH

Demikian juga suhu udara maupun suhu di dalam tangki pencerna mempunyai andil besar di dalam memproduksi biogas. Suhu udara secara tidak langsung mempengaruhi suhu di dalam tangki pencerna, artinya penurunan suhu udara akan menurunkan suhu di dalam tangki pencerna ( digester reactor). Peranan suhu udara berhubungan dengan proses dekomposisi anaerobik.
Guna mengetahui suhu dan PH larutan slurry dalam digester biogas secara kontiyu, digunakan Pengukur Suhu dan PH Digester serta alat ini sekaligus proceessor yang menggerakkan pompa submersible untuk berfungsi pengaduk (agitator) secara  otomatis dan berkala.   




pH netral ( 6-8) serta suhu 35- 55 derajat Celcius adalah kondisi optimal bagi bekerjanya konsorsium bakteri pengurai bahan organik ( Aktivator GP1) yang tergolong mesophilic. Pada kondisi dibawah maupun ambang batas suhu dan PH, sistim kontrol akan mengendalikan sistim listrik pada panel kontrol untuk menggerakkan dinamo memutar pengaduk ( ribbon mixer) yang terpasang pada mesin kompos ARK1T.

MENUJU SISTEM INDUSTRI 4.0 

Pengolahan sampah, limbah dan biomassa sebagai bagian dari bioindustri pertanian dapat dibangun dengan mengintegrasikan data dari sistem kontrol kepada internet router. Pusat pengendali akan menghimpun data yang dipancarkan melalui jaringan seluler ke suatu Remote Terminal Unit (RTU). Dengan kemajuan instrumentasi pada proses pembangkitan energi biogas dan produksi kompos, instalasi pengolahan sampah, limbah dan biomassa yang tersebar dapat dikendalikan oleh sistim operasi di lokasi RTU (**)

8.9.18

USAHA RUMAHAN DARI SAMPAH, KOMPOS, TEPUNG MOCAF HINGGA ROTI😊

 
Memulai penyediaan tepung bagi pembuatan aneka makanan ( gorengan, roti, bolu kukus dan pangan lain yang biasa dibuat dari tepung terigu) kini bisa gunakan dari tepung bahan singkong yang bisa ditanam di sekitar rumah. Beginilah urutannya:

1. Sampah, bahan organik halaman dan sisa masak, masukan tiap hari kedalam komposter, maka akan diperoleh media tanam. Campur tanah ( 1:1) atau 15 kg kompos per 1 lobang tanam, kemudian benamkan stek batang singkong varietas gajah.  Bagi tanah 10 m2, cukup buat 10 pohon.

2. Jika tanam tiap hari dan melakukan panennya 2-3 pohon, akan diperoleh singkong 50 kg/ hari. segera kupas serta cacah2 dengan pisau besar (perajang), rendam dalam bak/ drum berisi air setelah diberi starter mocaf.

3. Setelah fermentasi 12 jam, tiriskan ( bisa menggunakan spinning mesin elektrik) dan jemur, pada 2-3 hari sampai kadar air 12 % atau kering

4. Tumbuk di lesung batu/ kayu menjadi tepung mocaf, ayak dengan anglo. Dari 50-60 kg singkong segar, akan didapat 20 kg tepung mocaf berwarna putih, tanpa rasa dan sifat singkong, berkualitas setara tepung terigu dengan nilai jual Rp 200-Rp 360.000/ hari. Untuk mendapat hasil penjualan yang lebih besar dari besaran harga jual tepung, buat dan jual dalam bentuk pangan olahan.

_________
USAHA TEPUNG MOCAF SKALA 2 TON/ HARI

Dengan teknologi enzim (Biological modified Cassava) singkong dapat dibuat menjadi tepung modifikasi, harapan pada ketersediaan pangan ada dari produksi singkong. Dibanding dengan sumber beras dan jagung, produktivitas singkong masih tertinggi. Rataan produksi singkong mencapai 1200 kuintal/hektar sedangkan beras 49,44 kuintal/hektar dan jagung 44,52 kuintal/hektar.

Enzim berikut Alat mesin portabel tepung mocaf BM 2T berpindah ( portabel) dari 1 kebun ke kebun lain ini memiliki keunggulan memotong biaya variabel dalam produksi mocaf.

Dengan rendemen 25%, biaya mobilisasi (pikul, angkut, perantara/ pengumpul) singkong ke pabrik Rp 1.000/ kg, akan memotong harga tepung Rp 4.000/ kg. Pada harga singkong Rp 1500/ kg di tingkat kebun, HPP tepung hanya Rp 6.000 atau harga tkt konsumen Rp 7.000-8.000 bisa kompetitif terhadap terigu impor ( harga kurs USD= Rp 13.000, kadar protein 8% Rp 8.000/kg).

Membuat harga singkong kompetitif adalah menaikan produktivitas pada potensi genetisnya yakni 120 ton/ Ha ( 20 kg/ pohon), atau pada harga kebun Rp 1500/ kg tadi, petani singkong mendapat perolehan Rp 180 juta/ ha ( bandingkan harga singkong saat ini Rp 2.000-3000/ kg pada tingkat produksi petani 40 ton/ Ha).

Meningkatkan produktivitas itu terjadi ketika media tanam singkong terbuat dari kompos hasil dari olah sampah di kota yang melimpah (SG**)









Mesin Baler dan Fermentor Silase MBF 4T

  Silase merupakan teknik pengawetan pakan ternak khususnya ruminansia seperti sapi, kerbau, domba. Salah satu persyaratan agar...